Jumat, 15 Juni 2012

Mencintai karena Allah My Version


Wuaaah... dah lama kali ga nulis segan juga sama krupers-krupers nih, okehlah biar ga dianggap anak durhaka kubuat postingan ini sekalian syi’ar....

Mencintai Karena Allah (My Version)

Pembahasan tasawuf malam itu membuka hatiku, pembahasannya mengenai syukur, tapi justru aku mendapat pemahaman yang sedikit berada di luar konteks kajian malam itu. Sesuai judul note ini, aku mulai dapat memahami kalimat Mencintai Karena Allah.
Sering aku mendengar orang membahas tentang kalimat “Mencintai Karena Allah” dan aku pun mendapat beberapa penjelasan yang berbeda-beda, dan juga belum dapat menyimpulkan mana sebenarnya penjelasan yang benar-benar pas dan tepat. Tapi aku pun berpikir bahwa ini bukan masalah hukum yang pasti, jadi wajar jika begitu banyak tentang penafsiran kalimat itu.
Tapi aku memahami kalimat itu seperti ini, hmmmm.....mungkin aku akan menjelaskannya melalui sedikit narasi.
Aku pernah bertanya kepada beberapa orang secara langsung “Kau cinta sama Allah?” begitulah kurang lebih bunyi pertanyaanku, aku mendapat banyak reaksi yang berbeda, ada yang terkejut, canggung dan bingung karena mungkin lebih biasa dengan pertanyaan “kau sayang sama pacarmu?”, ada juga yang menjawab dengan terbata-bata dan sedikit ragu “Ci..cin..cinta kok”, namun ada juga yang menjawab dengan tegas “CINTA LAH..”
Aku sering menjumpai beberapa orang ketika mendapatkan sesuatu, katakanlah hadiah atau kenang-kenangan dari orang yang spesial baginya benar-benar menjaga, merawat dan tidak bosan-bosannya melihat pemberian tersebut walaupun bukan barang yang begitu berharga.
Contohnya seseorang diberi sapu tangan dari pacarnya yang ia sayangi ataupun dari vokalis band idolanya, ia mungkin akan benar-benar menyimpan dan menjaganya dengan baik, dan mungkin ia tidak segan-segan marah kepada orang yang mencoba mengusik sapu tangan tersebut, padahal sapu tangan itu mungkin harganya hanya Lima Ribu rupiah. Tapi itulah cinta membuat seseorang tidak melihat apa yang diberi tetapi melihat siapa yang memberi. Mungkin ketika sang pacar atau sang vokalis band mengatakan “tolong diberi parfum ya, tiap hari” orang tersebut akan mengikuti perintah itu. Cinta kepada sapu tangan karena Diberi oleh orang yang sangat ia cintai, kalau begini pantas jika dikatakan ia cinta kepada pacarnya atau pada vokalis band idolanya tersebut.
Lalu bagaimana dengan Allah?? Dia begitu banyak memberi kita, tapi ketika yang kita terima itu kecil dan tidak memuaskan kadang kita tidak bersyukur, bahkan ni’mat itu tidak kita anggap, Kita memang tidak Fair ketika Allah yang memberi, kita hanya melihat apa yang diberi, kita tidak melihat siapa yang memberi. Kemungkinannya hanya satu Kita Tidak Cinta Kepada Allah dan kalau kita bandingkan dengan contoh kasus sapu tangan di atas apa masih pantas jika kita berkata “Aku Cinta Allah” ??? yang memberi saja kadang kita lupakan apalagi perintahnya terhadap pemberiannya mungkin banyak yang tidak kita jalankan.
Lalu apa hubungannya dengan Mencintai Karena Allah??? Sabar ini baru mau dijelaskan. Pasangan hidup kita Istri atau suami yang sangat kita cintai termasuk dari ni’mat atau pemberian Allah. Jadi mungkin akan terdengar begitu indah ketika kita dapat mengatakan dengan tulus “Dek, (atau) Istriku, (ataupun) Sayangku, (Atau apapunlah panggilan yang biasa digunakan) Aku benar-benar sangat mencintaimu karena Allah yang telah menganugerahkanmu kepadaku” cieeeeee.... kerenkan
Kita tidak hanya memandang istri atau suami kita, tapi kita memandang Dzat yang paling pantas untuk dicintai yang telah memberikan istri/suami kita kepada kita. Jadi intinya kita mencintai pasangan kita karena Allah yang telah memberikannya kepada kita, dan pasti kita akan menjaga dan melindunginya dari segala sesuatu yang hendak mengganggunya seperti kasus sapu tangan di atas karena ia pemberian Dzat yang paling kita cintai, dan satu catatan terakhir
Jika kita mencintai Allah pasti kita akan mencintai pasangan kita (karena dia pemberian Allah).
Tapi jika kita hanya mencintai pasangan kita belum tentu kita mencintai Allah.

(Thanks untuk yang udah menginspirasi dan menyarankanku buat postingan ini)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar